You are at Home » cycling
Lost Password?
  • Slideshow

  • Gallery

    p1010272 16-you-shall-not-get-lost 8-the-steep-ascent-to-g-arjuna-summit-1 16-bruise-and-scars-from-the-descent
  • Get hiking stories by email when we post new story. Enter your email:

  • LIKE us on FB Page

Cycle across Java

Tags      
Dec 18, 2015
Article
Save & Share      
Print This
 

Mt.  Semeru and the 1100 km Journey

 

Hike to the highest mountain in Java, then cycle home for 1100 km to Jakarta…. here’s their story:

Mendaki Gunung Semeru & bersepeda Bromo-Jakarta 1100 Km

by Alham Samudra & Imam Dermawan

Perjalanan bersepeda bersama Imam Dermawan selama 9 hari (juni 2-10) setelah mendaki gunung Semeru dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pulang ke Jakarta. Menyusuri Pantai Selatan Jawa yang sepi dan indah ditemani Yoga Danartha , Paulus Santhol, Benny Prijono, & Nanang Izzuddin
 
semeruBromoH1: Bromo – Malang. Trek ini tidak jauh tapi funtastic spektakuler…mulai dari gn batok, gn. bromo, laut pasir, savana, bukit teletubbies, tanjakan jemplang, dan turun ke malang melewati turunan berupa pavement road (yg langka ditemui). Dan di Malang ada kambing goreng Cairo di kampung arab…hardcore !!!

 1H2:Malang-Trenggalek. Ditemani Nanang dari Malang, ketemuan dengan Benny di Blitar. Nanang pulang di Tulung Agung, Benny menemani sampai Trenggalek sebelum pulang ke Kediri. Ayam Lodo Trenggalek dahsyat 🙂

 H3:Trenggalek-Pacitan. Jalan yg mulus dan view yang indah sepanjang jalan. Tanjakan & turunan yang menantang dan jarak yang panjang sehingga baru tiba di Pacitan setelah malam saat toko2 sudah tutup
H4:Pacitan-Yogya. Keluar dari Pacitan sama beratnya dengan masuk. Melewati Wonosari, Gn Kidul …gudeg terbayang2 menjelang gelap wink emoticon .. Yoga dan Paulus sudah menunggu kami di Yoga.

 2H5:Yogya-Cilacap. Dari Wates kami mulai menyusuri jl Daendels yang lurus panjang, nyicipin semangka kuning dan dawet hittam yang khas… Trek yg paling berkesan tentunya tanjakan Ayah yang kami daki malam malam 🙂 …dan basah kuyup diguyur hujan saat mendekati Cilacap.

H6:Cilacap-Pangandaran. Segmen ini menyenangkan karena pendek dan berakhir di pantai wisata:D

H7:Pangandaran-Pameungpeuk. Sayang juga rasanya tidak bisa berlama2 di Pangandaran 🙂

 3streeetFoodH8:Pameungpeuk-Tanggeung. Dari Pameumpeuk kami melewati beberapa exit points dari jalur pantai selatan…ada yang ke Tasik, Garut, Bandung (Cidaun)…dan kami memilih keluar melalui Sindangbarang menuju Cianjur. Yoga dan Paulus memutuskan untuk menyelesaikan bike trip mereka di Sindangbarang setelah bersama2 lk 500km sepanjang pantai selatan.

teamH9:Tanggeung-Jakarta. Hari paling exciting karena bau rumah sudah tercium 🙂 83 km menuju Cianjur, dilanjutkan 80km lagi ke rumah …. tanpa perjalanan ini gak akan pernah tahu tempat bernama Tanggeung

 

 

map0001

 

 

 

 

 

The GPS track: http://www.strava.com/activities/323080830?fb_action_ids=10206613099743950&fb_action_types=fitness.bikes&fb_source=other_multiline&action_object_map=%5B874851529254178%5D&action_type_map=%5B%22fitness.bikes%22%5D&action_ref_map=%5B%5D

 

–oo0oo–

 

 

Gn Halimun Cycling

Tags      
Dec 11, 2015
Article
Save & Share      
Print This
 

Grup COPI Cycling Gowes ke Taman Nasional Gunung Halimun

 

21 Nov 2015

by Imam Dermawan

Halimun01Start sehabis sholat Shubuh dari kantor berangkat menuju PLN karacak

Dimulai dengan berdoa dan safety briefing dimulai gowes sekitar jam 8 pagi

Pagi pagi mengelilingi banyak tanjakan dan pedesaan juga melalui beberapa usaha masyarakat seperti pembuatan bata merah untuk rumah dan usaha kayu

Goweser juga melewati hutan yg pohon2ya daunya sangat rindang dan besar dan tinggi menjulang

Gowes cukup menguras keringat dikarenakan banyak sekali tanjakanya

Halimun02Makan siang di sebuah warung kecil disamping mushola dengan menu mie telur dan teh panas

Setelah sampai di kebun the Nirmala suasana sangat Indah , kabut turun juga cahaya sunset dan pelangi menghiasi langit senja

Kompleks perumahan pemetik daun the terlihat dari kejauhan berada di tengah2 kebun teh yg berkabut

Goweser juga melewati rumah2 anyaman bambu yg sederhana di desa di tengah kebun

 

Halimun03Setelah menikmati makan  berupa jengkol,ayam kampung dan kambing bakar

Menikmati sungai yg airnya jernih sekali di pinggri rumah kayu anyaman bambu

Di rumah kayu itu letaknya disamping sungai yg airnya jernih mengalir sampai jauh, aliran airnya terdengar sampai ke rumah, udara dingin meskipun ngga pake ac, nyamuk ngga ada juga suara kokok ayam jago terdengar merdu

Perjalanan di lanjutkan , mentari menyiramkan cahayanya

Pucuk2 daun teh yg hijau bermekaran siap dipetik oleh pemetik daun the

Hutan hujan basah kita lewati , mentari sinarnya menyeruak diantara rimbunya dedaunan

Sungai sungai yg aliran airnya jernih dan panjang kita lihat sepenjang jalan di samping jalan sebelah kanan kita

Ada juga bu tani sedang memanen padi , ada juga yg sedang menjemur padi, ada juga yg sedang membajak sawahnya pakai kerbau ada juga anak2 membawa cangkul siap mengelola lahan

Jalanan sepi sekali di kiri kanan kebun the,pepohonan yg tinggi,sawah,desa,sungai,dll.sesekali mampir di warung membeli makanan salad dari indonesia yaitu karedok

Akhirnya sampai juga di akhir perjalanan di Karacak dan pulang

 

Gunung Halimun sangat indah

Dari hamparan kebuh teh

Hutan hujan basah yg berkabut

Sungai yg airnya mengalir jernih sampai jauh

Sawah menghijau

Sunset yg cahaya langitnya memerah

Mentari pagi yg cahayanya menyeruak diantara rimbunya dedaunan hutan

Suasana pedesaan dan sepinya jalan yg penuh kedamaian

 

Halimun04

http://www.everytrail.com/view_trip.php?trip_id=3221951&code=56e07356d9124a5e2429c26f9d8557b7

 

 

 

 

 

—o0o—

 

CopiPanas Photostream

More CopiPanas photos...